(Hen-Kyo SeQuel) SS4 Singapore – Hyekyo’s Fever & Henry’s Suprised

Februari 20, 2012

Hyekyo’s POV

Aku menyingkapkan selimut yang melilit tubuhku dan kembali memejamkan mata. Kenapa mataku terasa panas dan berair? Aku mencoba mengatur nafasku yang memburu. Aku merasakan suhu kamarku menjadi lebih panas dari sebelumnya padahal alat pendingin ruanganku masih menyala. Akhirnya akupun membuka mata dan melirik kearah jam digital yang ada dimeja samping tempat tidurku. Pukul 04.00 AM. Masih sangat dini hari.

Aku bangun dari posisi tidurku dan duduk diatas tempat tidur dengan nafas terengah-engah. Seperti ini membuatku merasakan mimpi buruk saja. Aku meletakkan salah satu tangan kekeningku. Panas. Sepertinya aku memang demam. Dengan sedikit terhuyung aku bangkit dan berjalan keluar kamar mengambil termometer yang ada didalam kotak P3K diruang tengah.

Setelah meletakkan termometer dimulutku sejenak, aku melihat hasil yang tertera. 38 derajat C. Dengan sedikit merutuk diriku sendiri, aku mengeluarkan obat penurun demam dari dalam kotak dan beranjak kedapur untuk mengambil segelas air. Kenapa harus sakit disaat seperti ini?

*

Aku kembali merebahkan tubuh ditempat tidurku. Badanku terasa semakin panas saja, padahal sudah satu jam yang lalu aku meminum obat penurun panas. Aku meraih ponselku dari atas meja dengan susah payah. Henry sedang berada di Singapura. Sejak ia berangkat kesana, ia tidak pernah sekalipun menghubungiku. Aku sudah mencoba menelponnya namun tidak pernah diacuhkan. Mengiriminya pesanpun sama saja. Aku sudah menelpon Siwon oppa dan katanya Henry memang sedang sibuk.

Sibuk? Cih, biasanya tidak seperti ini. Henry pasti akan menghubungiku walaupun memberi kabar dengan hanya mengirimkan sebuah pesan. Apa susahnya sih mengetikkan “Baby, do you miss me?” atau “Keep healthy, Baby. Don’t forget to eat well”. Tadi malam aku sengaja browsing tentang perkembangan SS4 Singapura. Ternyata Amber—rivalku—juga ikut kesana. Pasti namja babo sedang sibuk dengan sahabat transgendernya itu. Akhirnya dengan kekesalan yang memuncak, aku melemparkan ponsel yang aku pegang kesisi lain tempat tidur. Aku memejamkan mataku rapat-rapat dan mencoba tidur kembali.

‘Aku sakit seperti ini, kau tidak memperdulikanku, Baby’

*
Sedari tadi aku sudah bersin berulang kali. Aku menggosok hidungku yang gatal kini terasa mampet dan membuatku tidak bisa bernafas dengan baik. Aku mengganti channel televisi yang aku tonton dengan bosan. Walaupun kepalaku terasa pusing dan berat sekali, aku memaksakan duduk santai diruang tengah daripada aku mati bosan hanya berbaring ditempat tidur.

Tadinya aku sudah menghubungi Riena dan memberitahukan kalau aku tidak bisa mengikuti perkuliahan pagi ini.  Aku memang jarang jatuh sakit dan ketika sudah begini, aku merasa ini sangat menyiksaku.

“Hatchii!”

Aku menggosok ujung hidungku dengan sebal.

“Hatchiii!”

“Yak!” aku merutuk gusar. Aku merebahkan tubuhku disofa dengan posisi badan meringkuk memeluk bantal sofa didadaku. Kedua bola mataku sudah berair karena kepalaku terasa sangat panas dan berkunang-kunang.

Ting Tong! Ting Tong!

Samar-samar aku mendengar bel apartementku berbunyi. Dengan enggan, aku beranjak dari dari sofa dan berjalan sempoyongan menuju pintu depan.

Ting Tong! Ting Tong!

“Ya Ya! Tunggu sebentar!”

Sepertinya yang datang ini tidak mempunyai stok kesabaran yang lebih. Dengan susah payah aku menekan kode pintu, tanpa harus menanyakan siapa yang datang lewat interkom seperti biasanya.

“Nuguse..”

Mendadak aku merasakan nyeri hebat dilambungku, mataku terpejam menahan sakit. Kepalaku terasa sepuluh kali lebih berat dari sebelumnya dan akupun hilang keseimbangan. Selanjutnya aku hanya merasakan sebuah tangan menyangga tubuhku yang terjatuh. Aku hilang kesadaran.

*

Henry’s POV

“Apa kau tidak keterlaluan, Hen?” Kyuhyun hyung yang duduk disebelahku membuka suara.

“Keterlaluan bagaimana, hyung?” tanyaku tidak mengerti. Aku masih asyik membaca dan menghafal sesuatu dari layar iPad yang kupegang dengan bersemangat.

“Aih tatap lawan berbicaramu, Hen! Kenapa kau jadi tidak sopan seperti ini?” aku mendengar omelan dari mulut hyung setanku itu. Dengan tidak sabar aku mendongakkan kepalaku dan tanpa sengaja memandang kearah luar jendela pesawat. Sepertinya kami sudah hampir tiba di Seoul,”Ne hyungku yang tampan. Ada apa?” ujarku dengan senyuman manis.

Pletak!

“Raut wajahmu itu membuatku jijik,” Kyuhyun hyung membuang muka ketika aku menatapnya dengan aegyo.

“Mwoya? Bukankah aku memang lebih imut daripada Sungmin hyung?” tanyaku dengan polos.

Pletak!

“APPO HYUNG!!!” raungku kesakitan. Refleks aku mengusap kepalaku yang sudah berdenyut sakit.

“Hey, kalian berdua. Bisa tenang sedikit tidak?!” kali ini Donghae hyung yang duduk didepanku dan Kyuhyun hyung menengokkan kepalanya kebelakang dan menatap kami dengan wajah berang.

Aku memasang wajah tidak bersalah dan langsung menunjuk kearah Kyuhyun hyung yang ada disebelahku,”Salahkan Kyuhyun yang menjitakku, hyung!”

“Apa yang kau katakan? Kyuhyun?” suara Kyuhyun hyung terdengar meninggi dan ia memandangku seolah-olah ia dapat mencekikku kapan saja,”Panggil aku hyung!”

“Aish sudahlah, kalian ini kepada seperti kucing dan anjing saja,” Donghae hyung mengibaskan tangannya didepan kami berdua. Tiba-tiba saja ia menatapku dengan pandangan ingin tahu. Masih dengan posisinya yang  menengok kebelakang. Apa lehernya tidak kram ya?

“Waeyo hyung? Apa wajahku terlalu tampan untuk selalu kau pandangi?” tanyaku cengengesan.

“Ah aniyo. Tanpa kau sebutkan aku ini le-“

“Aku yang paling tampan di Super Junior!”  kilah namja yang duduk disampingku. Nampak Kyuhyun hyung mengeluarkan evil smirknya,”Apa? Aku tidak salahkan? Buktinya banyak yeoja yang terpikat karena ketampananku.”

Aku dan Donghae hyung hanya bisa saling bertukar pandang. Akhirnya aku kembali mengalihkan pandanganku kelayar iPad.

“Aih ya, coba kau tanyakan saja kepada Donghae bagaimana cara memberi kejutan kepada yeoja!”  suara Kyuhyun hyung yang mendadak membuatku terhenyak kaget. Hampir saja iPad yang aku pegang mendarat mulus dilantai pesawat.

“Waeyo? Kalian memanggil nama malaikat cinta?”

Mendengar Donghae hyung berkata seperti itu, perutku mendadak mual. Aku hanya mendengus kesal. Sekarang bukan hanya Donghae hyung yang menyetorkan wajahnya didepan kami berdua tetapi pasangan gadungnya pun muncul. Tidak tanggung-tanggung Hyuk hyung sudah menumpukan wajah dipuncak kursi penumpang. Sepertinya ia menaikkan kakinya keatas kursi agar bisa menatapku yang menjadi pusat perhatian ketiga pasang mata ini dengan jelas.

“Aku sudah fix dengan rencanaku, hyung. Jangan membuatnya menjadi kacau,” tanpa memandang mereka bertiga kini aku mengeluarkan iPod ku dari dalam ransel dan memasang earphone ditelingaku.

“Yak Henry! Kami ini hyungmu!” earphone yang tadinya sudah aku pasang ditelingaku dilepas dengan paksa oleh Hyuk hyung,”Kenapa kau menjadi sangat kurang ajar seperti ini sih?!”

“Yak hyung! Kembalikan earphoneku!”

“Aish diamlah. Nanti semua penumpang melihat keanehan kita,” aku merasakan mulutku dibungkam sebuah tangan. Ini sudah pasti ulah dari Kyuhyun hyung. Aku hanya mengangguk pasrah dan membiarkan ketiga hyungku itu mengintrogasiku.

“Nah lalu apa rencana dari eternal baby kita ini?” tanya Donghae hyung dengan kalem. Aku tidak menjawab karena mulutku masih ditutup rapat oleh tangan Kyuhyung hyung.

“Hyekyo, eh?” Hyuk hyung tampaknya baru saja mengerti kemana arah percakapan ini. Jadi sedari tadi ia hanya.. Aish, aku mendeliknya dengan kesal.

“Henry dengan bodohnya mengacuhkan Hyekyo, hyung,” mulut besar Kyuhyun hyung sudah panjang lebar menceritakan semua rahasiaku,”Selama kita berada di Singapura, ia tidak sekalipun menghubungi ataupun mengirimi Hyekyo pesan.”

“Jinjayo?” Donghae hyung mengerutkan dahinya.

“Ah, biar aku tebak. Setelah ini, ketika kita tiba di Seoul, kau pasti pergi ke apartementnya diam-diam dan memberikan hadiah sebagai kejutan,” Hyuk hyung menambahkan dengan nada suara meyakinkan.

Aku melebarkan kedua mataku mendengar pernyataan itu. Perlahan tangan Kyuhyun hyung sudah terlepas dari mulutku. Kini kyuhyun hyung mengangguk membenarkan.

“Nah, sudah aku katakan kan Hen, idemu itu sangat pasaran. Aih, kau ini sebagai namjachingu tidak ada romantisnya sama sekali,” Kyuhyun hyung dengan ujung jarinya mendorong keningku pelan,”Aku melihatmu kemarin malam masuk ke sebuah toko pakaian di Liony Street. Apa lagi yang kau beli disana kalau bukan hadiah untuk Hyekyo!” Kyuhyun hyung tertawa tergelak di ikuti anggukan setuju dari pasangan hyung gadung didepanku ini.

“Cih, Kyuhyun hyung pabo. Memangnya rencanaku seperti itu? Kau hanya membual saja hyung!” aku tersenyum dengan sudut bibirku. Sekarang ketiga hyungku itu yang membelalakkan mata mereka dan menatapku dengan penasaran.

“Lantas, apa rencanamu, Hen??”

“Rencanaku..”

*

Jaejin’s POV

Aku memarkirkan mobilku dibasement apartement Hyekyo. Dengan mata berbinar aku meraih bungkusan yang tergeletak di jok samping kemudi. Baru tadi malam aku tiba dari Jepang. Aku bersama FT Island, grup band korea yang baru saja aku bergabung didalamnya mempromosikan album baru kami di Tokyo.

Ketika berada di Jepang, tepat tanggal 14 februari, para pasangan kekasih disana ramai merayakan hari Valentine. Disepanjang pertokoan disana menjual berbagai cokelat dengan berbagai macam bentuk dan aku yang melihatnya pun tertarik ingin membelinya untuk aku berikan kepada Hyekyo.

Aku membelikan Hyekyo cokelat berbentuk boneka panda dengan dua anak panda disisi induknya. Aku tahu persis Hyekyo sangat menyukai hewan berbulu dari negeri china itu. Aku melangkahkan kakiku masuk kedalam lift dan menekan tombol menuju kediaman Hyekyo.

Ting Tong! Ting Tong!

Aku menekan bel dengan tidak sabar. Aku ingin melihat ekspresi terkejut Hyekyo ketika melihat hadiah apa yang akan aku berikan kepadanya.

Ting Tong! Ting Tong!

Sekali lagi aku menekan bel. Dari dalam aku mendengar suara samar dan tak lama kemudian pintupun terbuka.

“Nuguse..”

Aku melihat wajah pucat dengan rambut yang berantakan itu terhuyung kedepan. Dengan sigap aku menopang tubuhnya. Hyekyo pingsan. Dengan panik aku menggendong tubuhnya dan nyaris berlari masuk ke dalam lift untuk membawanya ke rumah sakit. Kulitnya yang bersentuhan dengan tanganku dapat aku rasakan suhu tubuhnya yang sangat tinggi saat ini.

‘Ya Tuhan, Hyekyo..’

*

Hyekyo’s POV

“Kau sudah siuman?”

Sebuah suara dengan nada kelegaan yang luar biasa disampingku. Mataku terasa berat untuk dibuka, namun aku memaksakannya. Aku melihat dinding berwarna putih dan bau ini.. bau yang sangat sering aku cium. Suasana rumah sakit.

Jadi aku dirumah sakit sekarang?

Terakhir aku ingat aku kehilangan kesadaran dan ada sesosok tubuh yang menahan bobot tubuhku. Aku memiringkan posisi berbaringku dan mendapati Jaejin duduk di sofa yang tidak jauh dari tempat tidurku berada. Jaejin meletakkan majalah yang tadinya ia baca dan berjalan menghampiriku yang tergolek lemah.

“Neo gwaenchanayo?”

Aku tersenyum dan merasakan tanganku digenggam dengan hangat.

”Nan gwaenchana. Gomaweo, Jae-ah.”

“Dokter yang memeriksamu tadi mengatakan Gastritis yang kau idap sekarang sudah nyaris masuk ke fase kronis,” Jaejin menyipitkan matanya dan menaikkan sedikit alisnya ketika mengatakan ini,”Kau tidak teratur makan?”

Aku hanya menghela nafas dan mengangguk.

“Pantas saja aku merasakan nyeri dilambungku. Sejak kemarin aku tidak ada makan, hanya makan sedikit roti tawar. Entah kenapa aku kehilangan selera makan akhir-akhir ini.”

“Yak Hyekyo! Kau ingin mati hah?” dengan menggunakan ujung jarinya,  Jaejin menjepit hidungku dengan gemas. Ini adalah kebiasaannya yang tidak bisa hilang sejak dulu,”Kau harus teratur makan, arasseo?”

“Ara. Aku sudah sehat sekarang. Antar aku pulang,” aku bangkit mendadak dari posisi tidurku dan mencoba turun dari tempat tidur. Aku agak terhuyung dan Jaejin dengan cepat menahan tubuhku yang hampir terjatuh. Ia melingkarkan sebelah tangannya dipundakku dan membantuku berjalan keluar ruangan.

“Kenapa kau begitu peduli kepadaku, Jae?”

“Sudah aku katakan, aku akan bersaing secara sehat untuk merebut kau dari namjachingumu itu, Kyo-ya. Bersiaplah. ”

*

“Hey kita kemana? Ini bukan jalan menuju apartementku!” aku menggoyangkan lengan Jaejin yang sedang menyetir dengan serius.

“Aih diamlah Hyekyo. Aku khawatir dengan kondisi fisikmu yang masih lemah itu tinggal sendirian di apartementmu. Aku antar kau ke tempat Yuuri noona, ne?”

Aku tidak bisa memprotes lebih lanjut karena mobil yang dikemudikan Jaejin sudah menepi didepan pagar sebuah rumah yang berukuran tidak terlalu besar namun memiliki halaman yang sangat asri. Banyak tanaman yang tidak aku ketahui namanya namun aku dapat mengenali dengan baik ada beberapa bunga kesukaanku dijejeran pot bunga yang terletak dibawah pohon rindang yang tumbuh didepan rumah itu. Yuuri eonnie memang hebat. Ia sangat suka bercocok tanam. Sangat berbeda dengan diriku ini.

Aku melihat Jaejin sekarang sudah membukakan pintu mobil untukku dan memapahku keluar dari dalam mobil. Tubuhku memang masih sangat lemah. Aku tidak bisa berjalan sendiri dengan baik walaupun suhu tubuhku sudah kembali normal.

Kami berdua berdiri dengan sabar menunggu pintu rumah dibukakan oleh pemiliknya. Rasa cemas tiba-tiba menderaku, bagaimana kalau saat ini Yuuri eonnie sedang tidak ada dirumah? Aku mengeratkan peganganku pada lengan Jaejin. Kepalaku sudah kembali terasa berat. Aku bersikeras tidak ingin dirawat dirumah sakit, jadi kalau aku seperti ini memang murni kesalahanku.

Cklek

Aku mendengar suara pintu terbuka dan keluarlah Yuuri eonnie yang raut wajahnya dengan cepat berubah menjadi panik luar biasa.

“Aigoo~ Hyekyo-ya, kau kenapa??”

Nyeri dilambungku kembali terasa. Aku meringis menahan sakit dan tubuhku menjadi hilang keseimbangan lagi. Aku merasakan tubuhku terangkat dan Jaejin menggendongku masuk kedalam.

“Jaejin-ah, baringkan Hyekyo di sini saja,” aku mendengar suara Yuuri eonnie dan aku merasakan sudah berbaring ditempat tidur yang empuk.

“Hyekyo, neo gwaenchana?” aku merasakan puncak kepalaku diusap dengan lembut.

“Appo eonnie.. perutku sakit sekali,” aku meringis kesakitan. Sekarang keringat dingin sudah membanjiri pelipisku. Aku mendadak menggigil dan merasakan suhu ruangan berubah menjadi luar biasa dingin.

“Henry.. Eonnie… aku ingin bertemu Henry….”

*

Incheon International Airport, South Korea.

Henry’s POV

“Ya sudah hyung, sampai jumpa di Dorm nanti malam!” aku melambai kearah hyungdeulku yang masuk kedalam mobil yang seharusnya juga aku tumpangi. Aku terkekeh kecil ketika melihat Donghae hyung mengacungkan jempol tangannya ke arahku.

Aku berbalik dan masuk kedalam mobilku sendiri yang tadinya sudah aku minta Kim mengantarnya ke bandara sebelum aku mendarat beberapa saat yang lalu.  Aku tersenyum kecil. Mungkin ini adalah hadiah valentine yang sangat terlambat untuk Hyekyo tapi aku harap ia akan menyukainya.

*
Susah payah aku mengeluarkan semua barang belanjaanku dari bagasi mobil dan  meletakkan semuanya didalam pelukanku. Ini adalah hal gila yang pernah aku lakukan seumur hidupku dan Hyekyo, sepertinya sudah berhasil mencuci otakku dengan baik.

Aku berjalan masuk menuju lift dan melirik sekilas kearah jam tangan yang aku pakai. Pukul 02.15 PM. Aku tersenyum senang. Semuanya tepat sesuai rencanaku. Beberapa hari sebelumnya aku sudah menghubungi Yoona untuk memastikan jadwal kuliah Hyekyo hari ini. Hyekyo tidak ada di apartementnya sampai jam 8 malam nanti karena hari ini Hyekyo mendapat tugas dinas dirumah sakit.

Aku memasukkan kode pintu dan langsung masuk kedalam. Benar saja, apartement ini kosong. Sepertinya Hyekyo memang sedang pergi. Aku berjalan menuju pantry dan meletakkan semua barang belanjaanku di atas meja. Ya, kalian bisa menebak kan apa yang akan aku lakukan?

“Yak! Henry! Let’s cooking for romantic dinner tonight!” seruku bersemangat.

*

Yuuri’s POV

“Hyekyo beberapa kali mengigau dalam tidurnya. Sepertinya ia sedang ada masalah dengan…” aku menghentikan ucapanku ketika melihat perubahan raut wajah Jaejin,”Ah, mianhae, Jae..”

“Gwaenchana noona,” aku melihat Jaejin tersenyum tipis kearahku. Ia kemudian memasukkan ponsel miliknya kedalam saku jaket yang ia kenakan. Jaejin tampak menghela nafas berat,”Noona, mianhae. Aku harus kembali ke Dorm. Hongki hyung sudah mencariku. Aku titip Hyekyo, ne?”

“Baiklah. Aku akan mengabarimu bagaimana perkembangan Hyekyo. Aku pasti akan menghubungimu.”

“Gomaweo noona,” Jaejin bangkit dari tempat duduknya dan perlahan berjalan menuju pintu keluar. Ia hampir menekan kenop pintu ketika ia menghentikan langkahnya sejenak dan menoleh kepadaku.

“Noona, bila perlu, hubungi saja Henry.. Aku rasa itu lebih baik untuk Hyekyo..”

Jaejin keluar dan menutup pintu dengan meninggalkan derit pelan. Aku menyandarkan tubuhku di sofa. Hongki kecil yang sedang tertidur lelap dipangkuanku sedikit bergerak karena gerakan dari tubuhku. Aku mengusap puncak kepala Hongki dengan sayang.

“Hongki-ah, apa yang eomma harus lakukan?” aku bergumam lirih.

“Kasihan sekali noona mu jatuh sakit seperti itu. Ne?”

*

Henry’s POV

Aku memandang ngeri pemandangan didepanku. Apa yang sudah aku lakukan di pantry kesayangan Hyekyo ini?

Semuanya kacau balau. Tidak ada satupun makanan dari 3 resep yang ingin aku coba, berhasil aku buat. Sekarang pantry yang semula tertata rapi itu, dihiasi dengan tepung yang berhamburan dilantai. Di atas meja terdapat noda bekas pecahan telur karena kecerobohanku. Bukan hanya itu, diatas kompor elektrik milik Hyekyo beberapa wajan dan panci yang tadinya aku gunakan sekarang sudah berbau gosong dan di isi oleh beberapa bahan makanan yang gagal total.

Akhirnya aku menarik sebuah kursi makan dan duduk diatasnya. Aku menumpu wajahku diatas meja makan dengan tangan kiriku dan berpikir keras. Waktuku hanya satu setengah jam lagi sebelum Hyekyo kembali. Bagaimana aku membereskan semua kekacauan ini dan tetap menjalankan rencanaku?

“Yak! Aku ada ide!”

*

“Yak Henry!”

“APA YANG KAU LAKUKAN??”

Aku melihat lima pasang mata itu menatapku seolah-olah ingin menelanku hidup-hidup. Aku hanya memasang wajah tanpa berdosaku dan langsung menyeret Wookie hyung keluar dari dapur.

“Waeyo? Apa kau tidak lihat aku sedang memasak untuk mereka, Henry-ah?” Wookie hyung menatapku dengan wajah bingung. Aku sekarang sudah memegang pundak hyungku itu dengan tatapan memohon.

“Hyung, Jebal.. Bantu aku ya…”

“Membantu? Maksudm-“

“Kajja hyung, sudah tidak ada waktu lagi!”

Aku menggamit lengan Wookie hyung dan menyeretnya dengan paksa keluar Dorm. Hanya Wookie hyung yang bisa membantuku keluar dari masalah yang aku buat. Bagaimana tidak, Hyekyo pasti akan marah besar melihat pantry kesayangannya kacau balau seperti itu.

“YAK HENRY!”

“KEMBALIKAN WOOKIE!”

Aku mendengar teriakan hyungku yang lain dari balik pintu. Nampaknya Wookie hyung sudah pasrah dengan penculikan mendadak yang aku lakukan ini.

*

“HENRY!!”

Aku hanya bisa menyengir lebar ketika Wookie hyung melihat seberapa kacaunya pantry yang ada didepan kami ini. Aku hanya mengangkat bahu dan memberi isyarat kepada Wookie hyung untuk mulai memasak. Aku sudah membeli ulang semua bahan untuk memasak dan meletakkan semua belanjaan itu diatas meja.

“Ah ani, ani. Aku tidak bisa memulai memasak dengan pantry kotor seperti ini. Kajja, bantu aku membersihkannya,” Wookie hyung menarik tanganku mendekati bak cuci piring yang sekarang penuh dengan peralatan dapur yang aku gunakan tadinya. Dengan sedikit enggan aku mulai menghidupkan kran air dan mulai mencuci semua peralatan dapur itu. Aih, kenapa harus jadi seperti ini sih?

*

Aku menata tiga buah lilin diatas meja makan. Semua peralatan makan sudah tertata dengan baik. Sekarang hanya menunggu masakan yang sedang dimasak oleh Wookie hyung. Aku berjalan kembali kearah pantry dan melihat Wookie hyung sedang mencicipi masakannya.

“Apakah ini cukup pedas, Hen?” ia menoleh kearahku,”Kau mau mencobanya?”

Aku menggeleng,”Tidak hyung. Aku tidak bisa makan makanan yang pedas.”

“Aku percaya masakan hyung pasti lezat,” lanjutku lagi sembari mengacungkan kedua jempol tanganku ke arahnya.

Wookie hyung hanya tertawa. Ia tampak mematikan kompor dan mulai menyajikan makanan yang tadi ditawarkannya untukku kedalam piring yang disediakan.

”Gomaweo, hyung. Kalau tidak ada hyung yang membantuku, pasti aku sudah dimutilasi Hyekyo ketika ia pulang nanti,” aku mengikuti Wookie hyung yang sekarang berjalan didepanku menuju meja makan yang sudah terlihat cantik karena hiasan lilin yang aku letakkan di atasnya.

“Gwaenchana. Aku heran, kenapa kau berubah menjadi sangat romantis seperti ini, Hen?”

Aku tertawa mendengar pertanyaan hyungku itu. Sejujurnya aku juga bingung kenapa aku bisa menjadi melankolis seperti ini,”Mollayo, hyung. Hanya saja aku merasa sudah terlalu banyak menyakiti Hyekyo. Yang aku lakukan ini saja, pasti masih tidak bisa menutupi kesalahanku kepadanya.”

“Maksudmu? Amber?”

Aku hanya mengangkat bahuku singkat. Aku melirik ke arah jam tanganku, pukul 07.40 PM.

“20 menit lagi Hyekyo pulang,” aku bergumam dan menoleh ke arah Wookie hyung yang sedang berjalan menuju grand piano berwarna putih milik Hyekyo yang terletak dipojok ruangan.

“Hyung, ada apa?” aku bertanya dengan heran saat Wookie hyung sudah duduk dan bersiap memainkan piano yang ada didepannya.

“Apa kau pernah memainkan piano ini?”

“Ya hyung. Tahun lalu aku memainkannya,” pikiranku menerawang jauh memutar kenanganku saat aku memainkan piano ini terakhir kalinya. Aku memainkan lagu Andante.

Tiba-tiba Wookie hyung menutup piano itu kembali dan bangkit berdiri.

“Sebaiknya aku pulang. 20 menit lagi Hyekyo pulangkan?”

“Ne hyung.”

“Baiklah, aku pulang naik taksi saja,” Wookie hyung menepuk pundakku pelan dan berjalan menuju pintu keluar.

“Good Luck, Hen! Sebaiknya kalian segera menikah saja!”

Aku mendengar Wookie hyung berujar cukup keras sebelum tubuhnya menghilang dari balik pintu. Aku tertawa kecil. Ya hyung, aku ingin sekali melamarnya tapi.. semuanya memang perlu proses bukan?

*

A Hour later..

Aku berjalan dengan gelisah hilir mudik diruang tengah. Pukul 09.00 PM. Kenapa Hyekyo belum pulang? Aku sudah merasakan kecemasan. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk kepada yeojaku itu. tapi aku mencoba berpikir dengan positif, mungkin malam ini, tugas dinas Hyekyo diperpanjang sehingga ia terlambat pulang. Aku harus menunggunya dengan sabar.

*

Yuuri’s POV

“Mianhae, Kyo-ah. Apa aku mengganggumu?”

“…..”

“Ne, bolehkah aku meminta nomor ponselnya namjachingu Hyekyo?”

“….”

“Ani, ani. Hyekyo sedang sakit. Ia sekarang berada dirumahku. Dalam tidurnya ia selalu memanggil nama Henry. Jadi, sebaiknya aku menghubungi Henry saja.”

“Gwaenchanayo. Panas Hyekyo sudah turun.”

“….”

“Jaejin yang mengantarkan Hyekyo. Kau masih ingat dengan Jaejin, bukan?”

“….”

“Ya, kita hanya bisa mendukung mereka. Baiklah, gomaweo Inkyo-ya.”

Pip

Aku menutup sambungan telepon dan tidak berapa lama, masuk sebuah pesan berisi nomor ponsel Henry. Dengan segera aku menekan tombol “call” dan menunggu teleponku diangkat diseberang sana.

*

2 hours later..

Henry’s POV

Aku memandangi kedua ponsel Hyekyo didalam genggamanku. Yeoja itu ternyata meninggalkan ponselnya. Perasaanku semakin cemas ketika melihat tempat tidur Hyekyo yang tidak rapi. Hyekyo biasanya selalu merapikan tempat tidurnya ketika bangun tidur di pagi hari tapi kali ini, tempat tidur itu terlihat  kusut dan seperti ditinggalkan begitu saja.

Aku merasakan getaran dari balik saku celana jeans ku. Sepertinya ada panggilan masuk.

Nomor tidak dikenal.

Hanya kerabat dekat, sahabat dan Hyekyo yang mengetahui nomor ponselku. Tanpa ragu aku mengangkat telepon itu dan berharap Hyekyo yang menghubungiku.

“Yeobseyo?”

“Apakah ini, Henry-ssi?”

“Ya. Nuguseyo?”

“Ah mianhae. Aku Jung Yuuri. Kerabat dari Hyekyo.”

“Hyekyo? Sekarang Hyekyo ada bersamamu??” nada bicaraku berubah menjadi panik.

“Ya. Hyekyo sekarang sedang bersamaku. Bisakah kau datang kerumahku, Henry-ssi? Hyekyo sedang sakit.”

“Ara, ara. Berikan aku alamatmu.”

“….”

Pip

Sambungan telepon terputus. Dengan cepat aku meraih jaketku yang tersamping disofa dan berjalan keluar dengan tergesa-gesa.

‘Hyekyo.. Uljima..’

*

“Masuklah.”

Aku dipersilahkan masuk kedalam sebuah kamar. Disana aku melihat Hyekyo tertidur lelap. Aku berjalan dengan perlahan tanpa menimbulkan suara. Aku duduk ditepi tempat tidur dan mengusap puncak kepala Hyekyo dengan lembut.

“Uljima, Baby… Mianhae…”

Aku berbisik lirih. Aku meletakkan tanganku dikeningnya.

“Demam Hyekyo sudah turun. Ia hanya mengeluhkan nyeri dilambungnya, Henry-ssi,” suara Yuuri mengalihkan perhatianku. Tanpa aku sadari ternyata ia sudah berdiri didekatku dengan membawa segelas air ditangannya. Yuuri meletakkan gelas minuman itu di atas nakas dan mengalihkan pandangannya ke arah Hyekyo yang tertidur.

“Dalam tidurnya, ia terus memanggil namamu. Aku pikir, aku harus menghubungimu,” tuturnya,”Aku meminta nomor ponselmu dari In-kyo.”

“Kau sepupunya Hyekyo dan In-kyo?” tanyaku heran,”Mianhae, berapa umurmu, Yuuri?“

“Aku sahabat In-Kyo. Dulu aku berkuliah di New York dan aku sudah menganggap Hyekyo seperti dongsaengku sendiri,” Yuuri tersenyum tipis kepadaku,”Ah ya, aku 23 tahun.”

“Aih Noona, maafkan aku. Ternyata kau lebih tua satu tahun dariku,” aku membungkukkan tubuhku singkat.

“Ne, gwaenchana,” Yuuri tertawa.

Kami berdua kemudian terdiam dan mengalihkan pandangan kembali menatap Hyekyo. Aku menggenggam tangan Hyekyo yang terasa dingin.

“Noona. Bolehkah aku membawa Hyekyo pulang ke apartementnya?  Aku akan menjaganya dengan baik,” aku memandang Yuuri dengan penuh harap.

“Ne. Memang seperti itulah yang aku inginkan. Mungkin dengan dijaga olehmu Hyekyo akan segera merasa baikan,”

Yuuri berjalan mendekati Hyekyo dan membantuku menggendong Hyekyo keluar dari kamar.

“Gomaweo. Sudah menjaga Hyekyo, Noona..”

*

Hyekyo’s Apartement, Seoul. 11.34 PM

Aku membaringkan Hyekyo di tempat tidurnya. Hyekyo masih tertidur dengan lelap. Aku menyelimuti tubuhnya dengan selimut yang tidak terlalu tebal karena udara dikamar ini cukup hangat. Aku sudah menyalakan pemanas ruangan.

Aku berbaring disampingnya dan kembali menggenggam tangan Hyekyo dengan erat.  Tidak ada rasa bosan ketika aku memandang wajahnya. Sekarang tangan yang bebas menyentuh lekuk wajahnya dengan ujung jariku.

“I never let you go. I’m promise, baby..”

Aku merasa tubuh Hyekyo bergerak dan matanya terbuka. Sebuah senyum tersungging di bibirnya.

“Jinjayo?”

“Sejak kapan kau bangun?” aku mengerutkan dahiku.

“Itu tidak penting,” ujarnya dengan kekehan kecil,”Sekarang jawab pertanyaanku, baby. Would you never let me go?”

Aku sedikit terkesiap kaget. Ini bukan momen yang aku inginkan.  Aku kemudian merogoh sebuah kotak kecil dari dalam saku celana yang aku pakai. Hyekyo terlihat sangat tertarik dengan kotak kecil yang sekarang ada didalam genggamanku.

“Sejujurnya, ini bukan momen yang aku inginkan. Diluar aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita berdua, baby.. Suasana romantis seperti pasangan kekasih lainnya, tapi.. untuk kau dan aku sepertinya suasana romantis itu tidak berlaku…” aku menghela nafas dan kemudian melanjutkan ucapanku,”Mungkin ini terlalu cepat tapi.. Will you be my Fiancee?

Aku mengangkat tubuhku sedikit dengan bertumpu pada tangan kiriku dibawahnya. Tangan kananku dengan mudah membuka kotak kecil berwarna hitam yang tadi aku keluarkan. Nampak didalamnya sebuah cincin perak yang dulu sempat ingin aku gunakan untuk melamarnya di Morty Hotel. Ya, aku tidak bisa menunggu selama 4 tahun lagi agar cincin itu bisa melingkar dijari manisnya.

Hyekyo masih dalam posisi berbaring, memiringkan tubuhnya menghadapku dan kini menatapku dengan intens.

“I don’t know what are you thinking now but being your fiancee, i think that’s not bad. Tell me if i’m wrong, baby.”

Aku merasakan kelegaan luar biasa dari dalam diriku. Hanya dengan mengajaknya bertunangan saja, aku sudah merasakan kebahagiaan seperti ini. Apalagi Kyuhyun hyung yang sudah menikah dan sekarang istrinya sedang hamil muda, Aigoo~

Aku merengkuh kepala Hyekyo dan mengecup bibirnya sekilas. Aku memeluk tubuhnya dengan erat.

“I love you.. Really.. Please, living well beside me and i’m promise, your life will be safe…”

TBC

Hahahahaha emang ada ya namja yang ngajak yeojanya tunangan gitu di atas ranjang (?) *ketawa mesum* wkwkwk sayang banget makanannya diluar 😥

Buat HK Sekuel entah kenapa aku kayak jadi ketergantungan, maksudnya aku ga tahan buat ga nulis ni sekuel. Habis kelar SS4 ato lagi galau2nya gara2 SS4 aku pasti ngetik ni FF. Ya semoga aja ide aku ga macet di tengah jalan. Buat yang nunggu THE FAKE ama SS4 OSAKA, aku lagi sibuk kuliah. Ntar kalo udah free aku ketik deh. The fake itu perlu beberapa pertimbangan khusus ketika aku ngetiknya dan buat SS4 Osaka, kan di situ HenKyo putus kan? Nah aku masih belum dapet bagaimana cara mereka bisa balikan karena aku juga mau balikan lagi ama Jaejin! Huahahaha *kena injek*
Oh ya, gomaweo udah baca. I love my readers.

Be good Reader, Okay?

-Hyekyo Lau

❤ ❤ ❤

Tags: , , , , ,

About Henbaby

Henry Lau's heart beat | My whole life is Henry ♡

35 responses to “(Hen-Kyo SeQuel) SS4 Singapore – Hyekyo’s Fever & Henry’s Suprised”

  1. kim ririn says :

    wuah.. aebak eonn 😀
    suka cerita SS4 ,,,,,
    ini ada ya cerita sbelumnya eonn??

    • HenBaby says :

      udah kenalan di “about” kan? bukannya km 92line? hehehe aku juga.. jadi panggilnya chingu dong ^^

      Iya ada.. Hen-Kyo SeQuel kan FF yang ngikutin jadwal Henry (digabung juga ama kejadian nyata dihidup aku sih). ini FF tetap di wp aku. kalo mau baca yang lain, bisa buka di “Library” aku klik di kategori, tag “Hen-Kyo SeQuel”

      gomaweo 😀

      • kim ririn says :

        ooo,,, tdk bisa dnk eonn…
        walaupun qt sama2 92line,,, tetapeonnie lbih tua 😀
        *aq ngerasa muda.kekeke

        oh, ada d library ya?? ok.ok,,
        thanks chingu ^^

      • HenBaby says :

        Huahahahaha ga mau! aku juga kan pengen awet muda chingu *nangis dipelukan Jaejin*

        iya, wp ku udah ada library nya. biar reader mudah baca FF yang ada di wp ini ^^

  2. hgks11 says :

    daebak eonniiiii!! >.<
    menurut aku lebih so sweet yg di atas *nunjuk adegan henry ngajakin tunangan* dri pda candle light dinner yg udh di siapin ama henry.. klo candle light dinner mah udh pasaran *meskipun romantis* hehe ^^v

    aku masih nungguin the fake ama yg osaka kok ^^

    good job eonni!!! d=(´▽`)=b

    • HenBaby says :

      Huahahahaha gomaweo saengi.. ngomong2 FF nya ga najong kan?? aku ngerasa kok, HK SeQuel semakin hari semakin gombal *PLAK

      iya ya.. sabar nunggu tu 2 FF part, hehe ga enak jadi publish hampir 2 minggu sekali.. mungkin lebih.. >.<

      gomaweo pengertiannyaaa!!!! *peluk hgks11* 😛

  3. Hyora Kim says :

    romantisnyaaaa.. Tunangan di atas ranjang.. Hahahaha..
    Yah.. Masakan wookie oppa dilupakan.. He

    • HenBaby says :

      eon, mau masakan yang diluar? ada nasi goreng beijing loh, kan Henry masak semua makanan kesukaan Hyekyo 😀

      Huhahahaha kok pada bilang romantis.. sayang belum nikah, kalo udah mah itu pasti bakal lanjut ke adegan ranjang *PLAK *lirik Kang_Mey minta bikinin NC*

  4. ang11rach says :

    Whoaaa udah tunangan
    Km mau nyusul Fina yah?
    Kan sungri uda married
    ‎​;)hє^_^hє;) ..;)hє^_^hє;) ..
    Aku aja bartu jadian ama Uno di YunHyeon bikinan Fina
    Fina super eksis
    ‎​♧=DH̲̣̣̣̥ɑ̤̈H̲̣̣̣̥ɑ̤̈=D♧
    Romantis deh
    Ngakak pas Donghae ngaku malaikat cinta
    Haha

    • HenBaby says :

      itu belum tunangan secara resmi sih eon.. ntar ada acara pertunangannya kok 😀

      nggak eon! ga mau nikah! kan HenKyo suka putus nyambung.. ga bs kalo nikah.. lagian udah banyak couple yang nikah, jd kami bertahan tunangan aja dulu (?)

      Chukkae.. eonnie ama abang uno mau nikah ya.. ntar Yuuri cepat punya keponakan dong, huahaha

      Ne, donghae kan emang malaikat cinta.. sukanya ngegombal mulu sih 😀

  5. kim nara says :

    gag pnah bosen dah bc henkyo couple,,,
    Suka bgt adegan pas henry ngelamar hyekyo diatas ranjang aplg dlm keadaan hyekyo skt gitu..uuuh romantis bgt saeng..bkin mupeng….
    Ss4 osaka ditnggu loh saeng,,eon penasaran ntr gmn cranya mreka berdua blikan lg,,ttp smgt semoga ide mengalir terus,hehehe

    • HenBaby says :

      Aigoo~ gomaweo eonnie.. aku harap HenKyo SeQuel ceritanya ga pernah ngebosenin (?) 😀

      Wkwkwkwk aku kira bakal dibilangin mesum.. habisnya dilamar di atas ranjang sih 😀

      iya eon.. aku masih belum nemu ide yang pas buat HenKyo balikan.. kan di teasernya, hyekyo pindah ke NY.. tuh kan jadi ribet gr2 teaser sendiri *PLAK

      >.<

  6. cizziekyu says :

    Aku bngung mw komen apa… Aku kan dah komen scra langsung (yah kalo ketawa ampe jongkok2 di kantin kampus dihitung)

    Tapi aku udh janji mw komen disini, jd aku ngisi absen aja dah #plak

    ga bole NC! Nikah dlu bru NCan! Ni manusia otaknya yadong amat yah -__-

    galau teaser? Seperti komenq td wkt drumah km, “salah sndri bkin gawian….” kkkk

    *kaburkepelukankyu*

    • HenBaby says :

      kayaknya aku tau bagian mana km ketawa ampe jongkok -____- jadi bikin illfeel ndiri aku ngingatnya, Yoona payah!!!! huaaaaaan*nangis dipelukan Henry*

      NC?? wkwkwk aku kebelet NC tp sayang kagak bisa karena belum nikah. belum cukup umur buat nikah ama henry, jd nunggu dulu dalam waktu yg tidak bisa ditentukan (?)

      Teaser sialan. tapi untung lah dapat pencerahan dari bini bolin, kkk tinggal waktu dan mood ngetik aja lagi 😀 in progress 😛

  7. specialshin says :

    lagi sakit dilamar dong coy
    NAJIS AKU MAH LANGSUNG SEMBUUUH HAHAHHAAH
    aku suka gaya penulisan kakak deh hehehe banyak deskripsinya LOL
    hwaitinggg~

    • HenBaby says :

      hiyaaaaaa aku juga langsung SEMBUH TOTAL habis kena lamar HENRY!! KYAA KYAAA~ *mendadak pingsan*

      jinjayo? padahal aku pikir deskripsi aku itu malah kurang mendetail.. beda kayak bbrp author yang lain.. hehehe

      dek, bentar lagi tanggal 7 ya.. aku belum bisa lanjut ngetik FF lomba. moga dlm minggu ini aku bisa.. hiks hiks.. *mikirin hadiah yang ke 3*

  8. shilla_park says :

    *kelayapan karna gabisa tidur*
    uwooo.. mochi udah dewasa sekarang (?) terbukti dgn ngelamar diranjang.. *plakk*
    yah abis ini saya ga bisa main sama mochi dgn bebas lg deh.. ada yg ngamuk ntar..tp maen diem2 mah kaga papa lah ya.. *lirik henry*.. *kabuurr kekamar bareng siwon (?)* 😀

    • HenBaby says :

      *tutup pintu rumah shilla eonnie datang!*

      *sembunyiin mochi tercinta*

      aku ga bagi2 henry loh eon, ga boleh ada yang deket2 ama dia *mulai protectif*

      wkwkwkwkwk eonnie kayak gentayangan aja kalo ga bisa tidur.. berkelana di dunia maya 😀

      iya, aku ama mochi udah tunangan so go away from him 😛

      • shilla_park says :

        oh tidak bisaaa..mochi itu temen main saya jd ga ada yg bisa larang2 saya main ma mochi… even shes his fiancee… *mehrong*
        saya kalo lg ga bisa tidur mah gentayangan kemana2 ga cuma dunia maya tp jg bs gentayangan kerumah orang..rumah mochi misalnya..,.. 😀

      • HenBaby says :

        Ah aku ga ikhlas.. ga ikhlas pokoknya eonnie deket2 ama Henry *di injek shilla eon*

        rumahnya henry udah di pager plus gembok eon, eon ga bakal bisa masuk 😛

  9. naramochi says :

    eonnie-ya mianhae baru sempet mampir ke rumah eonnie hihihi abisnya akhir2 ini aku jadi males baca FF (?) /plakk -.-v

    Ini FF nya romantis amat eonnie-ya !!!! xD
    Saking romantisnya aku sampe senyum2 sendiri pas ngebayangin adegannya wkwkwk.
    Kalo di FF aku, Henry nggak mungkin seromantis ini hohohohohohoho xD

    Ciyee udah tunangan ciyeee ditunggu nikahannya !! xD

    • HenBaby says :

      Hahahaha gpp sayang.. aku juga sering hilang modd baca gitu.. ga cuma baca, nulis juga kadang lagi dibatas jenuh, hiks

      Romantis?? *gubrak*
      Hahahaha jarang2 loh aku ama henry bisa romantis.. kan liat sikon.. kalo dia lagi macem2 *lirik amber* ga bakal ada kata “romantis” yang ada malan hyekyo marah2 ama henry 😀

      HUAAAAA cukup tunangan doang ya.. aku ga bisa nikah.. ntar cerai-rujuk mulu kan ga lucu -_____-

      • naramochi says :

        ahaha iya menurutku sih ini romantis eonie xD
        wakakak ciyeee yang cmburu sama amber xD

      • HenBaby says :

        Heee *nyengir lebar*

        Takut gr2 terlalu romantis ntar malah najong, huahahahaha semoga ember sialan itu ga bikin ulah lagi *ups

        Gomaweo sayang :3

  10. tara says :

    keren banget n seru ceritanya….suka bgt

  11. Lee Hae Ra says :

    Whoooaaa~~
    Eonni, henry sweet :3 tapi hyekyo sakit 😥 | Makanannya buat aku aja eon (?) | Eonni, ada Jaejin disini O,O” *LOL* selingkuhan eonni yaaa? XD

    Fighting for new FF :* :*

    • HenBaby says :

      Hehe dibilangin so sweet, jd malu *PLAK

      Hahahahahahaha isalhkan ambil gih makanannya, kan sayang tuh capek2 dimasakin tp ga di makan 😀

      Huuuaaaaa iya iya.. suami kedua aku itu Lee Jaejin.. di Hen-Kyo SeQuel dia itu mantan pacar pertama Hyekyo 😛 trus suami ketiga aku itu sebenernya Song Seunghyun FT Island juga tp aku ga niatan masukin dia ke Hen-Kyo SeQuel, mungkin ntar deh kalo ada kesempatan *evil laugh* kan sekarang cewek pun boleh kan poliandri *kena injek Henry*

  12. kim eun kyo162 says :

    heheh d lamar d atas ranjang….
    sakit gara2 gak dperhatikan henry….cieeeecieee..sgitu cinta ny ma henry….

    • HenBaby says :

      Iya, aku kan cintaaaa banget ama Henry eon.. sekarang gantian Henry yg lagi sakit.. kayaknya dia td malam perform di SS4 BKK ga maksimal.. aku sedih 😦 huaaa yeobo, get well soon!!!

  13. Cho Miara says :

    eciee henry gatot ngasih kejutan. Yg ada dy terkejut gr2 hyekyo sakit.

    Lah sih romantis tw lg sakit pula hehe
    Bru aja aku mw nanya yg ss4 osaka ternyata udah d omongin hehe
    Brarti msh ada lanjutannya ini donk…
    Ditunggu~

    • HenBaby says :

      iya, henry mah gitu.. udah ga ada hubungin eh malah dateng2 ngasih kejutan disaat yg ga tepat tapi Hyekyo langsung sembuh tuh gr2 dilamar, hahahaha

      Oke, sabar nunggu yg osaka ya. soalnya aku masih belum mood ngetik yg itu, hehehe SS4 BKK aja belum bikin gr2 ga ada ide , huhu *suram*

  14. Lee Reina says :

    kyaaaaa ~ harusnya ada nc nya ._.v
    okesip! tante emang hebat!! aku iri -_-

Leave a comment