Archive | March 2012

(Choi Siwon) Just A Dream

April 12, 2011. 11.55 PM.

Myeondong Park, Seoul.

“Apakah kau pernah merasa menyesal memutuskan hidup bersamaku, Shilla-ya?”

Shilla mendongakkan kepalanya keatas, menatap tunangannya, Siwon yang tadi sudah melontarkan sebuah kalimat tanya yang sangat mengusiknya.

“Kenapa kau bertanya seperti itu?” Shilla menyipitkan matanya. Ia masih bersandar dengan nyaman dipundak kiri Siwon, menikmati angin malam yang berhembus semilir mengenai kulit tubuhnya,”Tidak ada kata menyesal ketika aku bersamamu, Siwon-ah.”

“Bagaimana dengan besok? Dan seterusnya? Apa kau tidak khawatir?”

Shilla menyunggingkan senyumannya. Ia semakin mengeratkan tautan kedua tangannya dipinggang Siwon,”Tomorrow is never die. I believe in that.” Read More…

THE FAKE – 4th level

Before: 1st / 2nd3th

FLASHBACK

February 15, 1999. 11.43 PM.

“Kenapa malam ini terasa lebih sepi, yeobo?” tanya seorang wanita paruh baya kepada suami yang berjalan beriringan disampingnya.

“Entahlah, aku juga tidak tahu,” sang suami merangkul pundak istrinya lebih erat dikegelapan malam.

Seperti malam-malam sebelumnya, mereka sedang berjalan kaki untuk pulang kerumah. Mereka berdua bekerja disebuah pabrik tekstil sebagai buruh pekerja 18 jam. Memang bukan suatu pekerjaan yang mudah karena mereka banyak menghabiskan waktu dipabrik. Sepasang suami istri ini pun terus melanjutkan perjalanan mereka. Mereka hidup pas-pasan, tidak bisa dikatakan berlebih karena bayaran yang mereka terima hanya bisa untuk membayar sewa rumah perbulannya dan biasa hidup mereka sehari-hari. Apalagi anak laki-laki semata wayang mereka mengalami kecelakaan 2 tahun yang lalu dan itu membuat anak mereka menderita kecacatan fatal. Anak itu tidak bisa berjalan dan melihat lagi. Read More…

(Hen-Kyo SeQuel) SS4 Macau – Ough! Mary! (Part 2)

Ough! Mary! (Part 1)

Henry’s POV

PLAK!

Aku membelalakkan mataku. Mary menampar pipi Hyekyo?

Aku melihat Hyekyo menyentuh pipinya yang memerah. Tidak ada reaksi apapun dari Hyekyo.

“Mary! Apa yang kau lakukan?!” aku melihat Whitney menegurnya dengan keras.

Mary berbalik dan berlari kearahku. Aku merasakan pinggangku dipeluk dengan erat,“Henry is mine. Aku tidak menyukaimu, Kakak,” ucap Mary dengan tegas. Aku melihat kedua pupil mata Hyekyo melebar ketika mendengar pernyataan spontan yang keluar dari mulut sepupu kecilku ini. Butuh waktu beberapa detik untuk menunggu Hyekyo menentukan sikap. Read More…

(Hen-Kyo SeQuel) Moment @Konabeans

March 15, 2012. 03.11 PM KST

Konabeans Cafe, Apgujeong, Seoul

Author’s POV

“Ahjumma, apa kabar?” Hyekyo tersenyum lebar ketika melihat Lee Ahjumma lah yang berdiri dibelakang counter kasir.

Lee Ahjumma mendongakkan kepalanya dan membalas senyuman Hyekyo,”Ya, Hyekyo! Tumben sekali kau kemari nak?”

Hyekyo terlihat salah tingkah dan nampak sedikit cengiran wajahnya,”Aku baru saja pulang kuliah, Ahjumma. Dan kebetulan aku lewat sini. Tidak ada salahnya kalau aku mampir sebentar. Neo gwaenchana, Ahjumma?”

“Tentu saja. Kau mau pesan apa? Vanila late ataukah capuccino kesukaanmu?” tawar Lee Ahjumma dengan ramah kepada yeoja muda kesayangannya itu. Hyekyo memang sudah lama mengenal eomma Sungmin. Pembawaan Hyekyo yang mudah akrab dengan orang lain, membuat eomma Sungmin menyukainya.

“Aigoo, ternyata ahjumma masih mengingatnya. Capuccino saja, ahjumma,” Hyekyo menganggukkan kepalanya. Lee Ahjumma berbalik dan membuatkan pesanan Hyekyo. Hyekyo pun mencari tempat duduk yang tidak jauh dari counter dan tepat disamping jendela. Ia sedang tidak ingin duduk diluar seperti biasanya karena sore ini suhu diluar memang sedang tidak bersahabat. Read More…

(Hen-Kyo SeQuel) SS4 Macau – Ough! Mary! (Part 1)

Author’s Note: This FF inspirated by Skip Beat. Tolong perhatikan setiap tanggal dan jam yang tertera ya.

“Memangnya kau ingin berlibur kemana, sayang?”

“Seoul, Kakek. Mary ingin menyusul Henry disana.”

*

Hyekyo’s Apartement, Geumcheon District, Seoul

March 07, 2012. 09.44 PM KST

Hyekyo’s POV

Aku merasakan deru nafas Henry diwajahku. Sekarang ciuman kami sudah semakin liar, ia sekalipun tidak memberikanku kesempatan untuk bergerak dari tembok tempatku bersandar. Aku yang tadinya ingin mengambil air minum didapur ketika Henry mencegatku mendadak kemudian memojokkanku dan mulai menciumiku. Read More…